Korban Banjir Ngotot Bertahan karena Kambing
jpnn.com - BEKASI - Warga Desa Legasari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi lebih memilih tinggal di kandang kambing ketimbang mengungsi, saat rumah mereka dilanda banjir.
Setidaknya ada empat desa di Kecamatan Cabangbungin yang juga menjadi korban banjir. Banjir yang tak juga surut itu terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum, Minggu (12/1) lalu.
Nayani misalnya memilih bertahan di belakang kandang rumahnya daripada harus mengungsi. Keenganan wanita berusia 36 tahun itu lantaran tak mau meninggalkan hewan peliharaan yang sudah bertahun-tahun dirawat.
“Kitak nggak mau ngungsi, karena warga di sini semua punya peliharaan (hewan ternak ayam dan kambing-red),” tutur Nayani saat didatangi tim Disaster Emergency Relief and Management Aksi Cepat Tanggap (DERM-ACT) yang menyisir lokasi banjir, Kamis (16/1).
Vice President ACT Ibnu Khajar mengatakan sekitar 80 persen warga RT04/RW01, Desa Legasari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi memilih menetap di rumahnya. Padahal, luapan air banjir mencapai 1,5 meter.
Ibnu bersama tim ACT yang mengunjungi warga Legasari pun merasa miris mengetahui kondisi mereka.
"Mereka bertahan di sampan yang terbuat dari kayu dan pelepah pisang di belakang dapur atau depan rumahnya. Sebagian besar bertahan di kandang ternak yang lebih tinggi tempatnya dari luapan banjir sekaligus menjaga hewan ternaknya. Miris sekali," tukas Ibnu melalui keterangan tertulisnya. (chi/jpnn)
BEKASI - Warga Desa Legasari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi lebih memilih tinggal di kandang kambing ketimbang mengungsi, saat rumah mereka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS