Korban Bertambah, Agustus Bulan Paling Berdarah di Syria
Tiga Pekan, Lebih dari 4 Ribu Tewas
Minggu, 26 Agustus 2012 – 08:58 WIB
Dalam perkembangan lain, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Dovutoglu membantah bahwa pihaknya mengirim senjata untuk oposisi Syria. ’’Tuduhan itu adalah argumen yang dipakai rezim Syria untuk menutupi masalah internal di sana,’’ bantahnya kepada stasiun NTV, seperti dilansir kantor berita Anadolu.
Dia lantas menegaskan bahwa rezim yang memerangi rakyatnya sendiri tidak akan bertahan lama. ’’Umur rezim Assad hanya tinggal hitungan bulan atau bahkan minggu. Bukan lagi tahun,’’ katanya.
Sementara itu, Brahimi berjanji akan mengutamakan nasib rakyat Syria saat menjalankan misinya bulan depan. ’’Kami akan memperjuangkan kepentingan mereka di atas dan di hadapan siapapun,’’ tutur diplomat asal Aljazair itu.
Kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon, Brahimi mengaku khawatir ketika ditunjuk untuk menggantikan Kofi Annan. ’’Pak Sekjen, ketika Anda menunjuk saya, saya merasa amat terhormat dan tersanjung, sekaligus takut. Tentu saya akan mengemban tugas ini dengan sebaik-baiknya,’’ janji diplomat senior PBB tersebut.
DAMASKUS – Kekerasan di Syria belum reda. Bentrok antara pasukan pemerintah dan para pejuang oposisi masih berlanjut. Pasukan pemerintahan
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan