Korban Bima Ditembak Jauh Dari Pelabuhan
Sabtu, 31 Desember 2011 – 11:52 WIB
Kapolri menjamin investigasi akan tuntas dalam beberapa hari lagi. "Walaupun korban meninggalnya tidak di lokasi, kami tetap profesional. Kami akan cari tahu bagaimana bisa sampai terjadi korban jiwa," kata Timur yang pada hari ketiga bentrok sudah berada di Bima untuk mengawasi penyelidikan.
Baca Juga:
Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengakui dalam sengketa tanah seperti di Sape atau Mesuji, polisi dalam kondisi dilematis."Kalau kami datang terlalu cepat salah karena dianggap intervensi (perdata) tapi kalau terlambat juga salah," katanya.
Timur juga menyesalkan media yang hanya menyoroti hari terakhir demonstrasi yang berujung rusuh. "Padahal pemblokiran pelabuhan itu sudah berhari-hari. Kami lakukan negosiasi damai, dengan angggota DPRD juga turun, polwan-polwan juga. Tapi di media tak ada gambarnya," katanya.
Timur mengakui selama 2011 kinerja Polri menjadi sorotan utama publik. Termasuk soal penuntasan kasus-kasus besar. "Kami akui banyak kekurangan, karena itu saya minta maaf atas nama kepolisian," kata jenderal kelahiran Jombang, Jawa Timur, ini.
JAKARTA--Hasil penyelidikan rusuh demonstrasi di Sape, Bima menemukan fakta baru. Kapolri Jenderal Timur Pradopo menjelaskan, dua korban yakni Syaiful
BERITA TERKAIT
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai