Korban Bom Bali 2005 Mengaku Tak Lagi Marah Kepada Pelaku

Korban Bom Bali 2005 Mengaku Tak Lagi Marah Kepada Pelaku
Korban Bom Bali 2005 Mengaku Tak Lagi Marah Kepada Pelaku

Warga Australia Aleta Lederwasch, yang menjadi korban peristiwa bom Bali di tahun 2005, mengaku meskipun sampai kini tidak mudah melakukan perjalanan namun dia tidak lagi marah kepada pelaku pengeboman.

Peristiwa yang terjadi 10 tahun lalu itu, dikenal pula sebagai Bom Bali kedua, dan menewaskan 15 warga Indonesia serta 4 warga Australia.

Tiga tahun sebelumnya, yaitu tahun 2002, terjadi peristiwa Bom Bali pertama yang merenggut nyawa 202 orang, 88 di antaranya merupakan warga Australia.

Korban Bom Bali 2005 Mengaku Tak Lagi Marah Kepada Pelaku
Aleta Lederwasch, korban yang selamat dari serangan Bom Bali 2005.

 

Dalam Bom Bali kedua, tiga pelaku bom bunuh diri melakukan aksinya dengan sasaran restoran di Pantai Jimbaran dan sebuah kafe di Kuta.

Saat itu, Aleta Lederwasch yang masih berusia 21 tahun, pergi ke Bali sebagai perjalanan ke luar negeri yang pertama baginya. Wanita asal Kota Newcastle ini datang ke Bali bersama anggota keluarga dan temannya.

Aleta menceritakan bahwa saat itu dia memang merasa agak was-was pergi ke Bali mengingat peristiwa serangan bom di tahun 2002 masih segar dalam ingatan.

Warga Australia Aleta Lederwasch, yang menjadi korban peristiwa bom Bali di tahun 2005, mengaku meskipun sampai kini tidak mudah melakukan perjalanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News