Korban Bom Bali Tagih Jokowi Soal Lahan Eks Sari Club
Warga Australia yang anaknya jadi korban serangan Bom Bali mendesak Presiden Joko Widodo untuk turun tangan menghentikan rencana pembangunan restoran di lokasi bekas Sari Club di kawasan Kuta. Dia telah menganggap lokasi tersebut sebagai tempat keramat.
Ribut-ribut Lahan Sari Club:
- Sari Club di Kuta merupakan salah satu lokasi yang diserang Bom Bali 2002
- Ada rencana menjadikan lokasi itu sebagai taman perdamaian namun tidak terwujud
- Pemilik lahan kini akan membangun restoran 5 lantai
Pria bernama Keith Pearce ini dalam suratnya kepada Jokowi menyatakan, "menodai" tempat dimana sejumlah nyawa melayang akibat serangan bom pada Oktober 2002 akan jadi penghinaan bagi keluarga para korban.
Pearce, yang anaknya mengalami cedera di Sari Club saat itu, menulis surat karena mendengar bahwa Jokowi sebelumnya pernah menyatakan dukungan bagi pembangunan taman perdamaian di sana.
"Sebagai salah seorang dari yang menanggung penderitaan di antara 13 korban selamat, serta orangtua tujuh orang yang meninggal di sana, saya sangat terpukul dengan perkembangan ini. Saya menganggap lahan Sari Club sebagai tempat keramat dan percaya hanya taman perdamaian yang boleh ada di sana," katanya.
Kepada ABC Pearce mengaku belum mendapat tanggapan apa-apa dari Presiden Jokowi.
Photo: Sari Club luluh-lantak akibat serangan bom pada Oktober 2002. (Supplied: Bill Hardy)
Pemilik lahan eks Sari Club, Sukamto Tjia, yang dihubungi ABC menyatakan pihaknya akan tetap membangun restoran berlantai lima di lokasi tersebut.
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara