Korban Bom Surabaya itu Tetap Jaga Gereja Meski Alami Cacat Fisik
jpnn.com, SURABAYA - Rasa trauma Ari Setiawan, salah satu korban selamat dari ledakan bom gereja di Surabaya kini berangsur pulih.
Meski masih tergambar jelas dalam ingatannya bagaimanA peristiwa satu tahun lalu itu terjadi. Ari merupakan petugas keamanan yang saat itu bertugas di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela.
BACA JUGA : Yesaya Bertanya ke Pelaku Bom Surabaya, Ibu Mau ke Mana?
Sebelum kejadian, Ari yang pagi itu bertugas sebagai petugas keamanan gereja, sedang membantu umat yang baru datang untuk beribadah.
Dia bahkan sempat melihat saat pelaku terorisme menyeberang lampu lalu lintas menuju ke gerbang gereja.
BACA JUGA : Keanehan Pelaku Bom Surabaya Sebelum Menyerang 3 Gereja
Saat bom meledak, Ari berada tak jauh dari gerbang. Dia sempat merasakan telinganya hampir tidak bisa mendengar apapun.
Bahkan dia sempat menolong salah satu anak kecil yang menjadi korban.
"Rasa trauma saya berangsur pulih, berkat dorongan orang sekitar, baik keluarga , rekan kerja maupun Romo Gereja," ujar Ari.
BACA JUGA : 2 dari 5 Pelaku Bom Surabaya Tak Punya Masalah di Sekolah
Kini Ari telah pulih dan aktif bekerja sebagai petugas keamanan gereja. Namun, dia harus menanggung akibat ledakan itu, yakni telinga yang masih sakit ketika mendengar suara keras dan mata yang tidak bisa melihat jelas.
Dia bersyukur dapat selamat dari kejadian itu. "Saya berharap agar tidak pernah ada lagi peristiwa terorisme di Indonesia, agar menjadi negara yang damai dan aman," tutur Ari.(end)
Ari sempat melihat saat pelaku bom Surabaya menyeberang lampu lalu lintas menuju ke gerbang Gereja Santa Maria.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri
- Gelar Forsitas di Makassar, BNPT: Negara Beri Perhatian kepada Penyintas Terorisme
- Boy Rafli Bicara di Forum PBB, Dia Bilang Begini Soal Korban Terorisme
- BNPT Tak Pernah Melupakan Para Korban Terorisme
- Densus 88 Beber Fakta 3 Terduga Teroris yang Ditangkap NTB, Ternyata
- 9 Korban Teroris Masa Lalu Diberi Kompensasi Sebesar Rp 1,495 Miliar