Korban Bully, Siswi SMP Anak Pembantu Ini Jadi Konselor Sekolah
Mama Wina bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Setiap hari mama Wina bekerja mulai pukul 06.00 hingga 22.00. Karena itu, waktu untuk Wina sangat sedikit. Wina merasa haus kasih sayang.
Waktu itu, Wina ingin seperti teman-temannya. Dia lantas mencari cara untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Wina yang gemar menyanyi lalu bertemu dengan tetangganya yang punya usaha orkes.
Dia bergabung. Setiap ada hajatan yang menampilkan orkes, Wina diajak manggung oleh tetangganya tersebut. ’’Beruntung, saya hanya nyanyi. Tidak sampai digoda-goda gitu,” katanya.
Sekali manggung, Wina mendapatkan bayaran Rp 500 ribu. Uang itu digunakan untuk membeli apa yang diinginkan Wina. ’’Namun, tidak setiap hari bisa manggung. Hanya pas ada hajatan,” ujarnya.
Kondisi ekonomi dan kebandelan Wina di sekolah membuatnya semakin dijauhi teman. Bahkan, banyak yang sering mem-bully-nya.
”Banyak yang bilang saya tidak bakal bisa sukses,” tuturnya.
Lambat laun Wina seperti mengamini ejekan itu. Dia seakan terdoktrin bahwa hidupnya tidak akan bisa sukses. Akibatnya, Wina semakin malas belajar. Sekolahnya pun berantakan.
”Apalagi waktu itu ada guru yang bilang bahwa saya tidak bakal naik kelas. Saya semakin down,” katanya.
Sejumlah siswa di Surabaya, Jawa Timur ditunjuk menjadi konselor sekolah. Salah seorang di antaranya Wina, nama samaran, siswi kelas VIII salah satu
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408