Korban COVID di Sydney Meninggal di Usia 38 Tahun dan Tak Memiliki Penyakit Bawaan
"Begitu cepatnya, begitu cepatnya tubuhnya melemah. Menyedihkan sekali."
Marlene Coimbra mengatakan keluarga Adriana hanya bisa mengucapkan selamat tinggal lewat Zoom.
"Ketika dokter mengatakan mereka tidak bisa melakukan apa-apa lagi untuk membantu Adriana, mereka menghubungi keluarga untuk memberi kesempatan melakukan perjumpaan terakhir," katanya.
Teman Adriana, Fernanda Ferreira Batista menulis di media sosial mengatakan bahwa Adriana bukan sekadar angka kematian korban COVID-19, namun seorang "perempuan yang memiliki mimpi dan harapan".
"Sejak COVID-19 dimulai, kita hanya mendengar angka-angka saja. Jumlah kasus, jumlah infeksi, jumlah vaksin, jumlah kematian," tulis Fernanda di Facebook yang sekarang unggahannya sudah dihapus.
"Dan Adriana bukanlah sekadar angka. Seorang teman yang baik, bukan saja teman saya, namun teman dari begitu banyak orang."
Marlene mengatakan pacar Adriana adalah juga seorang mahasiswa dan mereka berencana menikah setelah menyelesaikan studi.
Adriana merupakan orang kedelapan di negara bagian New South Wales (NSW) yang meninggal setelah tertular COVID-19 dalam dua bulan terakhir.
Adriana Midori Takara diketahui tidak memiliki penyakit lain sebelumnya, namun kondisinya memburuk setelah dites positif COVID dan meninggal 10 hari sesudahnya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata