Korban Gas Gagal Mengadu ke Presiden
Selasa, 20 Juli 2010 – 10:31 WIB
JAKARTA - SUSI Haryani, 29, dan anaknya Ridho Januar, 4,5, ingin bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya ingin mengadukan nasib mereka yang menjadi korban ledakan tabung gas 3 kilogram. Namun sayang, mereka berdua hanya tertahan di pelataran parkir Sekretariat Negara. "Saya udah kebingungan, saya harus minta tolong ke mana,?"kata Susi kepada wartawan kemarin.
Susi mengaku berasal dari Desa Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam keterangannya, ledakan tabung gas terjadi pada 27 Maret lalu. Susi mengaku sedang mengurus Jamkesmas, namun belum selesai. Akibat ledakan itu, Susi menderita luka bakar di bagian kaki dan lengan kiri. Anaknya paling parah. Sekujur tubuh Ridho, terkena luka bakar yang cukup parah.
Baca Juga:
Sebenarnya, Susi sudah dibantu oleh pemerintah daerah di Jawa Timur. Namun, ia meminta operasi lanjutan.?Saya inginnya operasi lanjut, operasi plastik,? kata Susi, yang mengaku saat ini suaminya tengah bekerja di Bandung. Saat ini, Susi menumpang di saudaranya di Tangerang, Banten. Karena tidak bisa ditemui Presiden, oleh pihak istana, Susi diantar dengan mobil Setneg ke Kantor PT Pertamina yang memang memiliki mekanisme asuransi bagi korban ledakan tabung gas 3 kilogram. ?Mereka akan diterima oleh Pertamina,? kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha. (sof)
JAKARTA - SUSI Haryani, 29, dan anaknya Ridho Januar, 4,5, ingin bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya ingin mengadukan nasib
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS