Korban Gempa Pijay Demo Lantaran Rumah Tak Kunjung Dibangun
jpnn.com, MEUREUDU - Para korban gempa di Pidie Jaya (Pijay) pada 7 Desember 2016 kembali mendatangi kantor BPBD setempat pada di penghujung tahun lalu.
Dua tahun lalu gempa berkekuatan 6,5 SR memang menghancurkan sekitar 30 persen wilayah Pidie Jaya. Namun hingga kini masih ada warga yang belum mendapat bantuan rumah.
Mereka pun menuntut kejelasan kapan rumah mereka dibangun. Pasalnya nama dan rumah mereka sudah masuk daftar tunggu.
"Rumah kami hancur total, sekarang kami tinggal di tempat seadanya dengan anak-anak," kata Mariani, warga Gampong Rawasari, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, Senin lalu.
Ia memastikan bersama sejumlah warga lainnya belum mendapat bantuan rumah. "Padahal kami sudah masuk dalam daftar layak mendapat bantuan itu, makanya kami mendatangi Kantor BPBD ingin memastikan kenapa kami tidak mendapatkan. Kami minta keadilan itu saja," ujarnya lagi.
Kehadiran sejumlah korban gempa yang mayoritas dari kalangan warga miskin ke kantor BPBD tersebut, disambut langsung Kalak BPBD setempat, M Nasir di halaman kantornya.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bantuan tersebut tetap ada. Hanya terlambat dan ada tahapannya, masyarakat diharapkan bersabar.
"Semua korban gempa bumi yang layak untuk mendapat bantuan rumah pasti akan ditindaklanjuti. Namun saat ini, kami minta dan mohon kepada semua warga untuk bisa bersabar, karena semua ada proses dan tahapan nya," harapnya. (amz/mai)
Para korban gempa di Pidie Jaya (Pijay) pada 7 Desember 2016 kembali mendatangi kantor BPBD setempat pada di penghujung tahun lalu.
Redaktur & Reporter : Budi
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- UMKM Binaan BSI Tembus Pasar Global, Dapat Order Puluhan Ton
- Pembakar Alat Berat Perusahaan Sawit di Nagan Raya Ditangkap, Pelaku Ternyata Mantan Sekuriti
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Mahasiswa Bernama Dhiyaul