Korban Gempa Tiongkok Bertambah

Korban Gempa Tiongkok Bertambah
Korban Gempa Tiongkok Bertambah
"Kami tak punya uang. Kami tak tahu harus berbuat apa," ujar Zheng Xianlan, 58, petani asal Desa Shuangli, yang kehilangan rumahnya. Saat malam, dia terpaksa tidur di bawah plastik jas hujan sebagai pelindung. "Pemerintah hanya mengirimkan satu tenda untuk seluruh warga desa," lanjutnya.

Gempa juga memicu longsor sehingga menghancurkan jalan. Jaringan listrik dan telekomunikasi di Lushan County juga terputus. Akibatnya, kawasan terparah yang terdampak sulit dijangkau. Petugas penyelamat harus mendaki gunung untuk mencapai Baoxing County setelah jalan raya putus.  Di Desa Longmen, hampir seluruh bangunan hancur atau rata dengan tanah.

"Kondisi di Lushan mulai normal lagi. Namun, sejumlah kebutuhan masih sangat diperlukan warga. Misalnya, tenda, selimut, dan bahan kebutuhan pokok lain," terang Kevin Xia dari International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies. "Pengiriman bantuan ke lokasi bencana terkendala karena kemacetan lalu lintas," tambahnya.

Ribuan petugas penyelamat juga terus menyisir sejumlah desa di barat daya Tiongkok untuk mencari para korban selamat. Mereka berlomba dengan waktu di tengah terus meningkatnya korban jiwa. Tentara bekerja keras hingga malam untuk memeriksa dan membongkar puing-puing guna mencari kemungkinan warga yang masih selamat.

LUSHAN--Upaya pencarian para korban gempa Sichuan dilanjutkan, Minggu (21/4). Tim penyelamat terus berusaha untuk mencapai lokasi bencana yang berada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News