Korban Gempa-Tsunami Palu Mulai Dikuburkan Massal

Penguburan massal untuk ratusan korban gempa dan tsunami yang melanda kota Palu, Sulawesi Tengah, dimulai di saat sanak keluarga dari korban hilang membawa kantong mayat untuk jenazah orang-orang yang mereka cintai.
Poin kunci:
• Pemakaman massal dimulai untuk alasan "kesehatan dan agama"• Kuburan yang digali di Palu berukuran 10x100 meter dan bisa diperbesar untuk menampung lebih banyak mayat
• Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat ketika pihak berwenang mendapatkan akses ke daerah-daerah terpencil
Jumlah korban tewas saat ini sebesar 844, sebagian besar berasal dari kota Palu, dan diperkirakan akan meningkat menjadi ribuan ketika wilayah yang terputus oleh kerusakan jalan bisa diakses.
Dalam upaya untuk mencegah penyebaran penyakit di wilayah yang terdampak tsunami, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia mengesahkan pemakaman massal untuk segera diproses.
Semua korban, yang berasal dari rumah sakit setempat, telah difoto untuk membantu keluarga menemukan tempat keluarga mereka dikuburkan.
Komandan Angkatan Darat setempat, Tiopan Aritonang, mengatakan 545 mayat akan dibawa dari satu rumah sakit saja, tetapi hanya beberapa yang akan dimakamkan pada hari Senin.
Kuburan yang digali di Palu akan berukuran 10x100 meter dan bisa diperbesar jika diperlukan, kata Willem Rampangilei, kepala BNPB.
"Ini harus dilakukan sesegera mungkin untuk alasan kesehatan dan agama," katanya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia