Korban H7N9 Bertambah Di Beijing
Minggu, 14 April 2013 – 06:11 WIB
Situs resmi radio pemerintah Tiongkok memperlihatkan foto sang bocah yang terbaring di rumah sakit dengan mengenakan masker biru. Beberapa boneka menemani di sampignya.
Beijing telah menutup semua pasar unggas dan melarang burung dara untuk adu balap. Pemerintah memerintahkan peningkatan pengawasan atas unggas di Beijing maupun orang-orang yang berisiko terinfeksi, seperti para peternak, pengantar, dan pedagang unggas.
Merebaknya flu burung di Beijing itu memicu kecemasan warga. Itu terungkap lewat Weibos, situs jejaring soal ala Twitter. ’’Ini kasus pertama di Beijing. (Wabah flu burung) itu tampaknya mulai muncul di utara. Ini pertanda buruk,’’ tulis seorang pengguna internet.
Sejauh ini, telah dilaporkan 46 kasus H7N9 di Tiongkok. Dari jumlah tersebut, 20 kasus dilaporkan di Shanghai. Di kota itulah, kasus H7N9 kali pertama muncul sebelum juga meluas ke beberapa kota di timur Tiongkok. Wabah itu telah merenggut 11 nyawa sejak penemuan kasus pertama pada manusia bulan lalu.
BEIJING – Wabah varian baru flu burung di Tiongkok kian mengkhawatirkan. Penyebaran virus H7N9 tidak lagi terjadi di timur negara itu. Untuk
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan