Korban Jiwa Bertambah, Dunia Terus Tekan Assad
Rabu, 10 Agustus 2011 – 04:48 WIB

Korban Jiwa Bertambah, Dunia Terus Tekan Assad
DAMASKUS - Sorotan dunia internasional terhadap Syria semakin tajam. Kemarin (9/8), Turki, Iraq, dan Rusia mendesak Presiden Bashar al-Assad supaya mengakhiri represi dan kelalimannya. Tetapi, penguasa 45 tahun itu bergeming. Tentara yang loyal kepadanya malah kembali melancarkan serangan ke Kota Hama. Yang jelas, dalam pertemuan itu, Davutoglu menegaskan bahwa Turki tak bisa menoleransi lagi represi militer yang dilakukan Assad terhadap oposisi. Dia juga menyesalkan banyaknya nyawa yang melayang dalam revolusi sipil yang sudah bergulir selama lima bulan terakhir itu.
Tank-tank militer Syria kemarin juga memasuki Binnish, sebuah kota di dekat perbatasan dengan Turki, saat subuh. Pada waktu hampir bersamaan, militer menyerang Kota Deir Ezzor. Serangan itu telah memasuki hari ketiga. Para aktivis HAM Syria melaporkan, sedikitnya 30 orang tewas dalam beberapa serangan tersebut.
Baca Juga:
Serangan itu dilancarkan ketika Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu tiba di Damaskus untuk bertemu Assad dan menyampaikan imbauan pemerintahnya supaya pembantaian atas demonstran dihentikan. Stasiun televisi pro-pemerintah Dunia melaporkan bahwa pertemuan antara Davutoglu dengan Assad dan Menlu Syria Walid Muallem berjalan kondusif. Sayangnya, topik yang dibahas dalam pertemuan tertutup itu dirahasiakan dari media.
Baca Juga:
DAMASKUS - Sorotan dunia internasional terhadap Syria semakin tajam. Kemarin (9/8), Turki, Iraq, dan Rusia mendesak Presiden Bashar al-Assad supaya
BERITA TERKAIT
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global