Korban Jiwa Bertambah, Dunia Terus Tekan Assad
Rabu, 10 Agustus 2011 – 04:48 WIB
Bersamaan dengan pertemuan itu, pecah bentrok di perbatasan Syria dan Turki. "Operasi militer di (Provinsi) Idlib pagi ini (kemarin pagi) menewaskan dua orang dan melukai beberapa warga sipil," terang Syrian Observatory for Human Rights, lembaga HAM Syria, dalam pernyataan tertulis. Provinsi di barat laut Syria itu berbatasan langsung dengan Turki. Karena itu, operasi militer Syria membuat sebagian warga Turki di perbatasan ketakutan.
Demi kelancarkan operasi militer di Binnish dan Sarmin, yang terletak di Idlib, tentara Assad mengerahkan belasan tank. Menurut lembaga HAM bermarkas di Inggris itu, pasukan pemerintah juga membawa sejumlah kendaraan lapis baja. Karena itu, lewat Davutoglu, Amerika Serikat (AS) berpesan agar Syria segera menarik seluruh kekuatan militernya dari permukiman warga.
Desakan Turki itu menjadi kritik paling telak bagi Syria. Selama ini, Ankara merupakan sekutu terdekat Damaskus. Sebelumnya, Turki tak terlalu ikut campur dalam krisis yang membelit Syria pasca revolusi sipil di Tunisia dan Mesir. Namun, setelah PBB, Liga Arab, dan tiga negara Teluk mengambil sikap tegas, Ankara tak ketinggalan.
Selain Turki, para diplomat dari tiga negara lainnya juga dijadwalkan tiba di Damaskus kemarin. Yakni, diplomat dari India, Brazil, dan Afrika Selatan (Afsel). Mereka juga akan menyampaikan desakan langsung kepada Assad agar mengakhiri represi terhadap oposisi dan warga sipil. Tapi, putra mendiang Presiden Hafez al-Assad itu mengaku siap melayani kritik. Bahkan, dia sudah menyiapkan jawaban atas kritik-kritik yang akan disampaikan.
DAMASKUS - Sorotan dunia internasional terhadap Syria semakin tajam. Kemarin (9/8), Turki, Iraq, dan Rusia mendesak Presiden Bashar al-Assad supaya
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer