Korban Jiwa Rusuh Myanmar Bertambah
Minggu, 31 Maret 2013 – 07:34 WIB
Sementara itu, meski situasi mulai kondusif, ketegangan masih terasa di sejumlah daerah konflik. Bahkan, beberapa desa yang dihuni warga Muslim kini telah kosong karena ditinggalkan.
Hal itu, antara lain, terlihat di Sit Kwin, Provinsi Bago, atau sekitar dua jam dari Yangon. Desa yang berpenduduk sekitar 2 ribu orang itu sebelumnya dihuni sekelompok warga Muslim. Jumlahnya sekitar 100 orang. Tapi, setelah kekerasan yang dilakukan komunitas Buddha menyebar di sejumlah wilayah di bagian tengah Myanmar, keberadaan mereka tidak diketahui.
Rumah-rumah, toko, dan masjid di wilayah itu hancur. Sebagian warga tinggal di kamp pengungsi atau sembunyi di rumah sanak saudara mereka. ’’Kami tidak tahu di mana mereka saat ini,’’ terang Aung Ko Myint, 24, sopir taksi di Sit Kwin.
Jumat lalu (29/3) warga Buddha merusak dan menjarah sebuah toko terakhir milik Muslim yang tersisa di wilayah itu. ’’Dia (pemilik toko) melarikan diri sebelum kelompok perusuh datang,’’ terang Myint.
YANGON – Korban konflik sektarian di Myanmar terus bertambah. Media pemerintah, Sabtu (30/3) melaporkan bahwa korban jiwa dalam kerusuhan di
BERITA TERKAIT
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka