Korban Jiwa Tentara AS di Afghan Tembus 2.000
Senin, 01 Oktober 2012 – 09:20 WIB
Komandan ISAF Jenderal John Allen menyatakan gusar terhadap serangan seperti itu. "Jujur saja, saya amat geram dengan mereka (pelaku yang menyamar tentara atau polisi Afghanistan, Red)," katanya dalam program 60 Minutes di stasiun televisi CBS. Acara itu direkam sebelum serangan dan disiarkan kemarin.
"Kami bersedia banyak berkorban untuk kampanye ini. Tetapi, kami tidak ingin ada (tentara koalisi) yang dibunuh seperti ini," paparnya. Allen menambahkan bahwa seperti yang terjadi dalam perang Iraq, bom rakitan digunakan oleh banyak pelaku di Afghanistan.
Jatuhnya korban itu menjadikan total tentara ISAF yang tewas dalam serangan penyusup berjumlah 52 orang tahun ini. Mereka menjadi korban dalam 36 serangan penyusup. Angka itu setara dengan 15 persen dari total seluruh korban jiwa tahun ini dalam perang di Afghanistan. NATO lantas membeber bahwa sekitar 25 persen serangan dilancarkan militan Taliban yang menyusup dan menyamar sebagai petugas keamanan Afghanistan.
Serangan dari para penyusup tersebut menjadi gangguan bagi para komandan pasukan ISAF. Serangan di Wardak itu juga menunjukkan bahwa meski mereka tidak berpatroli bersama, tentara Afghanistan dan pasukan koalisi tidak pernah terpisah terlalu jauh. Itu merupakan serangan "hijau kepada biru" kali pertama sejak berubahnya sistem patroli bersama di antara militer Afghanistan dan ISAF.
KABUL - Menjelang penarikan pasukan koalisi atau International Security Assistance Forces (ISAF) di bawah koordinasi NATO pada akhir 2014, tentara
BERITA TERKAIT
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat