Korban KBGO Meningkat, Sekolah Politik & Kemenkominfo Bergandengan Mengedukasi Masyarakat

jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Politik dan Komunikasi Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), sukses menyelenggarakan diskusi publik melalui program webinar dengan tema “Ruang Aman: Ruang Digital tanpa Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)”.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya para pengguna media digital, tentang pentingnya menciptakan ruang digital yang aman dari segala bentuk kekerasan berbasis gender, yang makin marak terjadi di era digital ini.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan menciptakan ruang aman di dunia maya harus menjadi prioritas, mengingat tingginya angka korban KBGO di Indonesia.
“Perlu adanya kebijakan dan langkah konkret dalam meningkatkan literasi digital, serta membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan berbasis gender di ruang digital,” tuturnya, Selatan (1/10).
Rosarita Niken Widyastut, widyaiswara Utama Kominfo dalam paparannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi isu KBGO di Indonesia.
Pemerintah terus mendorong terciptanya ekosistem digital yang aman dan nyaman untuk semua, tanpa terkecuali.
"Upaya ini memerlukan sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan pengguna internet itu sendiri,” ujarnya.
Pada kesempatan sama, Tsaltsa Arsanti, advokator LBH APIK menyampaikan UU TPKS sangat progresif dalam mengakomodasi KBGO, apalagi kalau dikuatkan dengan UU ITE. Ada unsur pencegahan, penanganan, perlindungan dan pemulihan yang dimuat dalam UU ini.
Korban KBGO meningkat, Sekolah Politik & Kemenkominfo bergandengan mengedukasi masyarakat.
- Pakar Ingatkan Dampak Jangka Panjang Boikot yang Ditunggangi Kepentingan Bisnis
- Buka Suara soal Tudingan Dukung Israel, Anggun C Sasmi Bilang Begini
- Ribut-Ribut Nikita Mirzani dengan Fitri Salhuteru Berujung Laporan Polisi
- Milenial Dominasi Pengguna BYOND, BSI Hadirkan Literasi Digital di Mal-Mal Jabodetabek
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi