Korban Kebakaran di Kampung Bandan Tak Bisa Pindah ke Rusun
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, warga yang rumahnya terbakar di Kampung Bandan, Jakarta, Sabtu (16/9) lalu tidak akan dipindahkan ke rumah susun (rusun). Sebab, tempat tinggal mereka ilegal.
Sedikitnya, 300 kepala keluarga menderita kerugian dari musibah tersebut. "Kan rumah-rumahnya sebagian besar ilegal, rumah bedeng-bedeng, tentu saja kalau seperti ini kami tidak bisa fasilitasi untuk di rusun," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (18/9).
Pria kelahiran Magelang ini menjelaskan, bangunan yang terbakar di Kampung Bandan berada di sekitar rel. Bangunannya merupakan rumah-rumah petak yang berdiri di tanah milik PT KAI.
Karena itu, Pemprov DKI tidak bisa melakukan penertiban. Pemprov harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan PT KAI.
Dalam pembicaraan, Pemprov DKI mengingatkan PT KAI agar bangunan di wilayah bantaran rel diamankan, karena rawan kebakaran.
"Maka berkali-kali saat berkoordinasi dengan PT KAI, tolong di bantaran rel agar diamankan. Sebagian besar bedeng-bedeng itu rawan kebakaran, karena tidak memenuhi standar bangunan, IMB enggak ada. Cuma bagaimana PT KAI bisa menertibkan itu," ucap Djarot. (gil/jpnn)
300 kepala keluarga menderita kerugian.
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Djarot Sebut Kecurangan Terjadi di Sumut, Melibatkan Parcok Memenangkan Menantu Jokowi
- Kaesang Pakai Rompi Bertuliskan Anak Mulyono, Djarot PDIP Katakan Hal Ini, Jleb!
- Jokowi Reshuffle Kabinet, PDIP Soroti Ketidakhadiran Prabowo di Istana
- Grace Natalie Minta Pak Djarot Datang Sendiri, Hati-Hati
- Bobby Bakal Melawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut? Djarot: Tergantung PDIP
- PDIP Isyaratkan Siap Hadapi Bobby: Biarkan Semut Melawan Gajah