Korban Keganasan Buaya Muara Ditemukan Ngapung di Kanal
jpnn.com, BANYUASIN - Tim gabungan akhirnya menemukan jenazah Nur Alif, 18, korban keganasan buaya muara di Banyuasin, Sumsel, pada Selasa (10/6), sekitar pukul 10.30 WIB.
Jasad warga Jalan Sungai Itam, Kelurahan Sukamoro, Kecamatan Talang Kelapa, baru ditemukan tiga hari kemudian tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Iya, ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB oleh tim gabungan, baik masyarakat, TNI/Polri,” ujar Kapolres Banyuasin, AKBP Yudhi SM Pinem SIK, Rabu (11/7).
Saat ditemukan tim gabungan, kondisi korban sudah dalam keadaan mengapung di areal kanal PT KAM Blok C. “Kondisinya sudah mengeluarkan bau busuk dan mengapung di areal kanal PT KAM,” bebernya didampingi Kapolsek Pangkalan Balai, Iptu Bayu Agustyan SIK.
Diakuinya, korban sudah dilepaskan dari gigitan buaya muara sepanjang 5 meter itu sehingga terapung di salah satu semak-semak belukar dekat areal kanal.
Oleh tim gabungan, korban langsung dievakuasi menggunakan alat berat. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kedatangan buaya muara, apalagi di lokasi tersebut merupakan habitat buaya.
Saat dievakuasi, bagian tubuh korban, terutama bagian kepala dan tangan kanan korban, sudah tidak dalam keadaan utuh lagi. “Diduga dimakan buaya,” tuturnya. Selanjutnya, korban dievakuasi ke rumah duka, akan dimakamkan di tempat pemakaman umum.
Adi, warga sekitar mengatakan, dalam proses pencarian, selain dibantu TNI/Polri, ada dua pawang buaya yang berasal dari Pemulutan, Ogan Ilir, dan Desa Langkan, Banyuasin III. “Ikut dibantu pawang,” ujarnya.
Tim gabungan akhirnya menemukan jenazah Nur Alif, 18, korban keganasan buaya muara di Banyuasin, Sumsel, pada Selasa (10/6), sekitar pukul 10.30 WIB.
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Sanksi Pidana Menanti Kades & Lurah yang Melanggar Netralitas di Pilkada 2024
- Eddy Santana-Riezky Aprilia Dorong Pemerataan Pembangunan di Sumsel