Korban Kekerasan Sex Meningkat Tajam
Jumat, 25 Juni 2010 – 12:31 WIB
Acara itu juga dihadiri oleh berbagai unsur, di antaranya pihak DPRD dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali. Hadir juga dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) serta dari kalangan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti LBH dan Aisyah.
Maraknya kasus pemerkosaan terhadap anak-anak, kata dr Dudut, membuat pihak RS Sanglah harus bekerja ekstra. Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya telah melakukan upaya maksimal untuk membantu dan ikut serta dalam penanganan penyakit sosial itu. Di antara dengan membagi wilayah kerja menjadi dua bagian, yaitu intra hospital dan extra hospital.
Adapun intra hospital, adalah upaya yang dilakukan RS Sanglah untuk membantu penanganan korban dengan maksimal. "Misalnya meningkatkan kwalitas pelayanan dan menjaga kenyamanan serta menjaga privasi pasien. Itu sangat kami rasakan penting karena ini menyangkut masa depan korban," katanya.
Sementara extra hospital, adalah tindakan RS Sanglah ke luar dalam rangka untuk berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan pelecehan seksual. Misalnya dengan sosialisasi ke sekolah dan membina kerja sama yang intensif dengan berbagai instansi dan kalangan.
DENPASAR - Ini kabar "duka" bagi segenap masyarakat Bali terutama bagi para orangtua yang memiliki anak-anak. Namun ini sekaligus warning
BERITA TERKAIT
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri