Korban-korban Mati Mengerikan, Darah seperti Disedot

Korban-korban Mati Mengerikan, Darah seperti Disedot
Warga bersama petugas gabungan turun mencari pembantai kambing, kemarin (2/7). Foto: SAPOS KPNN KALTIM POST

“Di sini paling banyak (korban). Di kandang lain hanya sekitar dua sampai tiga ekor yang mati,” tutur Ngatiman menunjuk kandang yang sudah kosong.

Sangkar itu berukuran 4 x 4 meter. Tidak ada palang bambu yang rusak. Empat kambing yang mati di dalam kandang memunculkan dugaan pembunuhan di tempat yang sama.

Pelakunya harus masuk ke kandang. Jika tiada kerusakan, pembantai kambing itu mestinya bertubuh lebih kecil dari palang bambu yang berjarak 30 sentimeter.

Bisa pula makhluk yang mengisap darah itu jauh lebih besar sehingga bisa melompat masuk ke kandang.

Sukar menemukan jejak di luar kandang. Hujan yang selama sepekan belum menyapa Samarinda membuat tanah di sekitar mengeras.

Di dalam, lantai tanah yang tertutup rumput pakan juga tidak empuk. Tidak mungkin menemukan jejak di sana. “Hanya ada sedikit jejak anjing. Entah mereka datang setelah atau sebelum kambing itu mati,” aku Ngatiman.

Tidak ada kerusakan di sekeliling kandang. Kambing-kambing itu kemungkinan tidak melawan ketika dibunuh. “Tidak ada ribut-ribut atau teriakan kambing,” lanjut Ngatiman.

Dua kambing kecil yang ditemukan mati sekitar 4 meter di luar kandang diduga berjalan sendiri sebelum dibunuh.

Puluhan ekor ternak milik warga Lempake, Samarinda Utara, Kaltim, tiba-tiba mati tidak wajar dalam sepekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News