Korban-korban Mati Mengerikan, Darah seperti Disedot

Korban-korban Mati Mengerikan, Darah seperti Disedot
Warga bersama petugas gabungan turun mencari pembantai kambing, kemarin (2/7). Foto: SAPOS KPNN KALTIM POST

Sementara itu, kelelawar vampir mewakili keluarga mamalia yang meminum darah, seperti ditulis George Cuvier dalam The Animal Kingdom.

Darah memang bukan makanan umum bagi binatang. Apalagi manusia. Mengandung banyak zat besi, hewan yang memiliki mekanisme pencernaan khusus saja yang meminumnya.

Kebanyakan zat besi akan menimbulkan kesulitan buang air. Lagi pun, darah bisa mengandung banyak virus dan bakteri berbahaya.

Jika peneror misterius di Lempake adalah manusia, meminum darah jelas merugikan kesehatan. Ditambah lagi tidak ada bekas gigitan manusia di tubuh ternak.

Sebelas kambing yang mati dalam semalam juga berasal dari kandang berbeda dengan jarak berjauhan. Sangat merepotkan berpindah kandang ketimbang menghabisi kambing di satu tempat.

Satu hal yang pasti, kebutuhan pembantai kambing terhadap darah cukup besar. Jika sebelas kambing kehilangan darah, sekitar 26 liter darah diambil dalam semalam.

Apa atau siapa sebenarnya pengisap darah di Lempake? Bagaimana menjelaskan kehadiran anjing yang diduga memangsa kambing? Teror pengisap darah ternak adalah hal langka.

Namun, peristiwa di Lempake bukan pertama kali. Maret 2016, sebanyak 45 kambing di Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, Jogjakarta, mati tiba-tiba. Darah kambing habis diisap.

Puluhan ekor ternak milik warga Lempake, Samarinda Utara, Kaltim, tiba-tiba mati tidak wajar dalam sepekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News