Korban Luka Rusuh Donggala Meninggal
Jumat, 20 Juli 2012 – 05:18 WIB
“Saya tahu dia (korban, red) masuk rumah sakit setelah di-SMS (short message service) keluarga di Malei sekitar pukul empat sore. Kebetulan saya di Palu makanya saya mampir ke sini, tapi pas sampai disini dia sudah ada di kamar mayat, katanya sudah meninggal dari jam dua,” sesalnya.
Baca Juga:
Mashudin, kata dia, memiliki empat orang anak, dan satu orang istri yang baru tiga hari yang lalu melahirkan anak keempat. Untuk itu dia meminta aparat hukum mengusut tuntas dan memberi kejelasan kepada keluarga, terkait kematian korban. “Saya sudah lihat tadi, memang lukanya seperti luka tembak. Luka lobang di perut bagian atas pusat sebelah kanan, tembus ke belakang,” ungkap Anwar.
Jenazah korban di dalam kamar mayat RS Bhayangkara, juga dijaga ketat oleh aparat kepolisian yang berjaga di pintu masuk. Wartawan yang ingin mengambil gambar jasad korban di dalam kamar mayat tidak diizinkan. Rencanannya jenazah korban diberangkatkan ke Desa Malei, sekitar pukul 05.00 wita, hari ini, setalah menjalani otopsi.
Sesaat sebelum meninggalnya Mashudin, beberapa wartawan juga sempat ingin mengambil gambar korban, yang ketika itu masih bernyawa dan dibawa menggunakan kereta dorong kembali ke ruang ICU, namun dihalang-halangi dua orang anggota Sabhara Polres Donggala yang mengawal ketat korban, sehingga menyulitkan wartawan mengambil gambar.
PALU – Satu warga Desa Malei, yang sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, akhirnya meninggal dunia. Korban diduga terkena peluru aparat
BERITA TERKAIT
- Lina Mukherjee Akhirnya Bebas dari Penjara
- Bertolak ke Inhu, Irjen Iqbal Cek Langsung Kesiapan Pilkada, Ingatkan Soal Netralitas
- AKBP Isa dan Plt Bupati Rohil Gelar Cooling System untuk Wujudkan Pilkada yang Kondusif
- Pastikan Pilkada di Banyuasin Lancar dan Aman, AKBP Ruri Tinjau Pengepakan Logistik
- Seusai Debat, Arfi-Yena Targetkan Menang 40 Persen Suara di Pilwalkot Bandung
- BPDB Tangkap Ular Piton yang Masuk Rumah Pejabat Aceh Barat