Korban Mentimun Maut, 100 Lagi Masuk RS
Kamis, 02 Juni 2011 – 14:18 WIB
"Tim riset pemerintah sudah melakukan ratusan tes untuk menelusuri penyebab wabah mematikan tersebut. Sebagian besar pasien yang terinfeksi E. coli itu rata-rata mengonsumsi mentimun, tomat, dan selada dari kawasan utara Jerman," papar Aigner dalam siaran televisi nasional. Karena itu, pemerintah segera melacak asal muasal tiga jenis sayuran tersebut.
Baca Juga:
Lembaga kesehatan nasional Jerman, Institut Robert Koch, menyebut bahwa kemarin sudah 470 orang yang dirawat karena HUS. Sehari sebelumnya, sekitar 373 orang dirawat karena sindroma tersebut. Padahal, maksimal ada 50-60 kasus HUS di Jerman setiap tahun. Selain itu, sampai kemarin ada 1.064 kasus tambahan EHEC di Jerman sejak awal Mei. Padahal, sehari sebelumnya tercatat 796 kasus.
Pemerintah Jerman sempat menduga bakteri E. coli itu berasal dari Spanyol. Pasalnya, mereka banyak mengimpor mentimun dari sana. Namun, karena jalur yang dilintasi mentimun asal Spanyol cukup panjang, pemerintah Jerman juga mencurigai Belanda dan Denmark. Tetapi, serangkaian tes yang sudah dilakukan membuktikan bahwa mentimun asal Spanyol bebas dari bakteri mematikan tersebut.
Selain di Jerman, wabah E. coli merebak pada sedikitnya delapan negara Eropa lainnya. Kemarin Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kasus EHEC dijumpai pula di Austria, Denmark, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris. "Ini merupakan kasus yang luar biasa. Sebelumnya, wabah E. coli jarang menjangkiti Eropa," ujar Robert Tauxe, pakar penyakit akibat makanan pada Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat (AS).
BERLIN - Korban mentimun maut yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli atau E. coli terus bertambah. Pemerintah Jerman melaporkan bahwa dalam
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer