Korban Merapi Datang
Sabtu, 27 November 2010 – 06:48 WIB
PONTIANAK - Sebanyak 172 warga transmigrasi asal Jawa Tengah dan Jogjakarta menumpang KM Leuser, yang diberangkatkan dari Semarang, tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak, di antaranya korban erupsi Gunung Merapi, di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah.
Kepala keluarga itu adalah Muhammad Ashari dari Kidul Jangjutirto, Imam Hanafi dari Koroulon, Jawardi dari Selomartai dan Solikin dari Merdikorejo. Keempat kepala keluarga tersebut ditempatkan di Desa Sabung, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas. Dua kepala keluarga, M Ashari dan Imam Hanafi merupakan pengungsi yang rumahnya benar-benar hancur dan rata dengan tanah akibat debu vulkanik.
Baca Juga:
Ashari saat diwawancarai mengaku senang karena bisa bertranmigrasi ke Kalbar. “Awalnya saya mendaftarkan keluarga saya untuk tranmigrasi ke Kalbar. Karena lima bulan sebelumnya saya mendengar bunyi yang menggelegar dan saya yakin cepat atau lambat gunung Merapi akan meletus, kebetulan rumah saya dari tempat lokasi letusan tidak begitu jauh, saya khawatir jadi saya mendaftarkan diri,” katanya.
Saat gunung meletus dan menghancurkan rumahnya. Ia dan keluarga hanya bisa pasrah. Bahkan sudah tiga kali mengungsi di tempat yang berbeda karena debu semakin lama semakin banyak menyebar di lokasi. Memaksanya untuk mencari tempat pengungsian yang lebih aman. Bapak dari tiga anak ini berharap dengan pindahnya ia menjadi warga Kalbar membuatnya bisa melupakan traumanya.
PONTIANAK - Sebanyak 172 warga transmigrasi asal Jawa Tengah dan Jogjakarta menumpang KM Leuser, yang diberangkatkan dari Semarang, tiba di Pelabuhan
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah