Korban Minta Plakat Pelaku Pelecehan Seksual Dicabut dari Katedral Santa Maria
![Korban Minta Plakat Pelaku Pelecehan Seksual Dicabut dari Katedral Santa Maria](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Para korban pelecehan seksual oleh pejabat gereja Katolik mendesak agar sebuah plakat yang menampilkan pelaku pelecehan seksual dicabut dari Katedral Santa Maria di Hobart, Australia.
Plakat yang terpasang di dinding luar katedral tersebut dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap mantan Uskup Agung Sir Guilford Young namun juga menampilkan sosok pejabat gereja Monsignor Philip Green.
![Korban Minta Plakat Pelaku Pelecehan Seksual Dicabut dari Katedral Santa Maria Korban Minta Plakat Pelaku Pelecehan Seksual Dicabut dari Katedral Santa Maria](http://www.abc.net.au/cm/rimage/8882732-3x2-thumbnail.jpg?v=2)
(Foto: ABC News)
Pada tahun 2004 Green mengaku bersalah melakukan pelecehan terhadap seorang mantan putra altar. Dia dijatuhi vonis tiga bulan hukuman percobaan.
Julian Punch, mantan pastor terkenal di Hobart, juga mengaku pernah dilecehkan oleh Monsignor Green.
Dalam biografinya berjudul Gay with God, Julian Punch mengaku mantan Monsignor itu melecehkannya ketika dia masih sebagai pelajar di Corpus Christi College di daerah Mount Waverley, Melbourne tahun 1968.
Punch mengatakan plakat yang menampilkan Green bersama anak-anak seharusnya dicabut.
Green merupakan sekretaris Uskup Agung dan belakangan merupakan pejabat gereja paling senior di Tasmania.
- Ini Tips Menulis Resume Untuk Melamar Kerja di Australia
- Dwi Kewarganegaraan Sudah Lama Dinantikan Warga Asing yang Puluhan Tahun Tinggal di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Upaya Kudeta Gagal, Tentara Bolivia Mundur dari Istana Presiden
- Dunia Hari Ini: Julian Assange Resmi Bebas, Akan Kembali ke Australia
- Silang Sengkarut Fakta di Balik Kasus Kematian Afif Maulana
- Dunia Hari Ini: Julian Assange, Pendiri Wikileaks, Keluar dari Penjara di Inggris