Korban Minta Plakat Pelaku Pelecehan Seksual Dicabut dari Katedral Santa Maria
Para korban pelecehan seksual oleh pejabat gereja Katolik mendesak agar sebuah plakat yang menampilkan pelaku pelecehan seksual dicabut dari Katedral Santa Maria di Hobart, Australia.
Plakat yang terpasang di dinding luar katedral tersebut dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap mantan Uskup Agung Sir Guilford Young namun juga menampilkan sosok pejabat gereja Monsignor Philip Green.
Pada tahun 2004 Green mengaku bersalah melakukan pelecehan terhadap seorang mantan putra altar. Dia dijatuhi vonis tiga bulan hukuman percobaan.
Julian Punch, mantan pastor terkenal di Hobart, juga mengaku pernah dilecehkan oleh Monsignor Green.
Dalam biografinya berjudul Gay with God, Julian Punch mengaku mantan Monsignor itu melecehkannya ketika dia masih sebagai pelajar di Corpus Christi College di daerah Mount Waverley, Melbourne tahun 1968.
Punch mengatakan plakat yang menampilkan Green bersama anak-anak seharusnya dicabut.
Green merupakan sekretaris Uskup Agung dan belakangan merupakan pejabat gereja paling senior di Tasmania.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat