Korban MT Ternyata Banyak, Mulai Calon Pengantin hingga Penyedia Jasa, Parah!
Namun, MT saat itu beralasan bahwa pengguna jasa (pengantin) masih sibuk. Sehingga belum menunaikan seluruh kewajibannya ke WO. “Setelah itu, hilang sudah dia. Sampai saat ini dia belum ada bayar lagi sama kami. Dia sempat bilang mau bayar, tetapi dia sudah tidak ada kabar,” tuturnya.
Bagi ID, selama ini sering kerja sama dengan WO milik MT. Bahkan ia menilai WO yang dimiliki MT, cukup terkenal di Tarakan. Dari keterlambatan pembayaran itu, awalnya dirinya masih memahami dan berharap iktikad baik MT.
Namun tiba-tiba tak ada kabar dari MT hingga satu per satu korban mengeluhkan hal yang sama. Atas kejadian itu, ID telah membuat laporan ke Polres Tarakan atas apa yang dilakukan MT. “Ada beberapa juga yang kena sama dengan saya,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan oleh YL, seorang penyedia jasa yang serupa dengan ID. Kerja sama dengan MT telah dilakukan beberapa kali. YL melayani jasa tata rias dan menyediakan gaun pengantin. YL membeberkan, bahwa MT belum membayarkan piutang sebesar Rp 15 juta.
“Kemarin itu dia memang sering menyicil. Ada yang sudah dibayar, ada lagi pengantin dia masuk kemudian cicil lagi. Intinya lebih dari satu pengantin yang saya kerja sama,” bebernya.
Dilanjutkan YL, terakhir kali ia berkomunikasi dengan MT pada Juli lalu. Kemudian meminta uang yang belum dibayarkan MT. MT tak memenuhi permintaan YL, dan beralasan kakaknya kecelakaan. MT pun beralasan saat itu belum memiliki uang dan akan membayar setelah menjual motor miliknya.
“Dari situ sudah tidak ada kabar dan saya chat (obrolan medsos) terus tidak dibalas lagi,” tuturnya.
YL membeberkan, dia sudah 3 tahun bekerja sama dengan WO milik MT. Pembayaran mulai dicicil dilakukan oleh MT, semenjak awal 2019. “Banyak juga korban seperti saya. Ada yang Rp 8 juta dan ada juga yang Rp 15 juta, terus yang kecil-kecil itu ada juga,” pungkasnya.
Jajaran Jatanras Satreskrim Polres Tarakan akhirnya berhasil meringkus MT, pemilik wedding organizer (WO) MOS. Pelaku tindak pidana penipuan dan penggelapan terhadap sejumlah orang itu ditangkap di sebuah indekos di Kebun Kacang, Jakarta Pusat, pada Sabtu
- Modus Baru Penipuan Mencatut Bea Cukai, Simak Agar Tidak Menjadi Korban Berikutnya
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Polda Riau Tahan Oknum Pengacara sebagai Tersangka Korupsi KUR di Bank BUMN
- Merasa Jadi Korban Penipuan, Shamsi Ali Lapor ke Polda Metro Jaya
- Rektor UMI Makassar Ditetapkan Tersangka Kasus Penggelapan