Korban Mutilasi Alat Kelamin Perempuan di Australia Ingin Dioperasi

RANZCOG mengatakan, hal yang terbuka bagi ahli bedah untuk mempelajari teknik baru, yang akan memperbaiki kehidupan korban.
Menurut perguruan tinggi ini, ada empat rumah sakit khusus di Australia yang mengkhususkan diri dalam perawatan FGM melalui pendekatan holistik.
Mereka ada di Sydney, Melbourne dan Perth dan memberi para korban perawatan psikologis dan berkelanjutan.
"Kami telah mengidentifikasi bahwa ada kebutuhan untuk itu dan kami bekerja ke arah sana," ungkap Dr Nesrin Varol, dokter kandungan yang bekerja dengan RANZCOG.
Perguruan tinggi ini juga meluncurkan sebuah modul pembelajaran elektronik atau ‘e-learning’ baru yang didedikasikan untuk penanganan FGM, pada awal Juli.
Dr Nesrin mengatakan, FGM adalah gejala dari kemiskinan dan ketidaksetaraan gender, dan data global menunjukkan, banyak pria dan perempuan ingin agar praktek ini dihentikan.
"Ini mendahului semua agama besar - Islam, Kristen, Yahudi -. Jadi tak ada agama yang membenarkan ini, dan saya pikir penting untuk memahami itu, karena itu adalah kesalahpahaman umum,” utaranya.
Bagi Jools, salah satu masalah yang mendesak adalah anggapan bahwa FGM hanya terjadi pada komunitas tertentu.
JOOLS masih bayi ketika ibu angkatnya melihatnya menyentuh dirinya sendiri dan memutuskan untuk memutilasi alat kelamin perempuan ini. Jools
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia