Korban Peluru Aparat Kritis

Korban Peluru Aparat Kritis
Korban Peluru Aparat Kritis

Tidak hanya itu, menurut Haris warga yang kena tembak masih dianaiya oleh oknum aparat. Beberapa diantaranya menimpa sejumlah anak-anak dan perempuan. ‘’Bahkan ada lima orang anak muda yang sembunyi di jembatan, sudah menyerahkan diri, tapi masih ditembak tangannya,’’ bebernya.

Dari hasil penelusuran Kontras selama dua hari di Lambu, menemukan ada perlakuan buruk terhadap warga oleh oknum aparat. Oknum anggota polisi yang menembak dan menganaiya warga harus ditangani Komnas HAM, karena jika ditangani oleh kepolisian, hasilnya dikhawatirkan tidak independen. Apalagi di Polri, tidak ada kerangka dalam menangani kasus pelanggaran HAM.

Selain itu, dari 47 orang warga yang ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polres Bima Kota, dengan tuduhan memiliki senajata tajam, saat ditangkap, mereka tidak sedang memegang senjata tajam. ‘’Mereka dituduh memiliki senjata tajam, tapi penyidik tidak bisa menunjukan senjata mana yang dimiliki tersangka saat itu,’’ gambarnya.

Dengan sejumlah temuan itu, Haris mengaku akan meminta pertanggungjawaban pada pihak kepolisian atas penembakan warga tersebut. Terbitnya SK 188 menjadi trigger revormasi agrarian. Karena selama ini banyak persoalan yang muncul, mulai dari HTI, tambang dan lainnya.

BIMA-Kondisi korban luka tembak yang selama ini belum mendapat perawatan medis mulai terancam. Pasalnya, pengobatan yang dijalani hanya secara tradisional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News