Korban Pembakaran Oknum TNI Minta Perlindungan LPSK
jpnn.com - JAKARTA - Istri juru parkir Monumen Nasional yang menjadi korban pembakaran oknum TNI, mengajukan permohonan perlindungan dan restitusi kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
Selain itu, ada juga dua orang saksi yang melihat kejadian naas itu, mencari perlindungan ke LPSK. Mereka memasukan permohonan di Kantor LPSK, Gedung Pola, Prokalamasi, Jakarta, ditemani oleh LSM Kontras, Selasa (2/7).
Istri korban memohon resitusi untuk biaya berobat suaminya di sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat, yang ditaksir mencapai Rp 28 juta.
Dalam permohonannya dua orang saksi, dari saksi-saksi yang diperiksa oleh Puspom TNI, meminta perlindungan LPSK karena takut menerima ancaman sejak terjadinya kasus pembakaran itu.
Saat ini korban sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakan pihaknya segera melihat kondisi korban di RSCM.
Selain itu, lanjut Edwin, LPSK akan melakukan komunikasi dengan pihak TNI.
"Ini untuk menindaklanjuti soal rencana mereka untuk memberikan bantuan medis serta mempertanyakan proses hukum ini seperti apa," kata Edwin dalam keterangannya, Rabu (2/7).
Edwin mengatakan LPSK akan segera menelaah permohonan. "Dan akan memutuskan permohonan perlindungan ini dalam Rapat Paripurna LPSK," kata Edwin. (boy/jpnn)
JAKARTA - Istri juru parkir Monumen Nasional yang menjadi korban pembakaran oknum TNI, mengajukan permohonan perlindungan dan restitusi kepada Lembaga
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas
- Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bengkalis
- Bea Cukai Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 52,1 Miliar di Tangerang
- Tim Rimau Polsek Tanjung Batu Tangkap Pencuri Kabel Underground