Korban Pencabulan di Surabaya, Pendiam di Sekolah, Centil di Kampung

jpnn.com - BUNGA (nama samaran), korban pencabulan oleh delapan tersangka di bawah umur di daerah Kalibokor Kencana, Surabaya, dikenal pendiam di sekolah. Tapi dia terlihat nakal di lingkungan rumahnya.
Dia justru banyak bergaul dengan teman-teman pria dibandingkan perempuan.
Bersekolah di salah satu SMP swasta di daerah Ngagel, Bunga cenderung menjadi siswi yang cuek di kelasnya. Bahkan, hasil penelusuran Jawa Pos kemarin (13/5), korban jarang bergaul dengan teman-teman sekelasnya.
Dia lebih memilih beberapa teman di kelas yang berbeda dengannya. ''Sering datang ke kelas lain, teman-temannya ada disana semua,'' ujar seorang teman sekelas Bunga kepada Jawa Pos.
Bunga juga dikenal pemalas. Segala tugas dan PR yang diberikan gurunya tidak pernah dikerjakannya. Hal ini diungkapkan oleh walikelas Bunga. Dia mengatakan jengkel dengan rasa malas yang dimiliki Bunga.
Padahal, sudah beberapa kali nenek Bunga dipanggil ke sekolah karena kebiasaannya ini. ''Tapi tetap saja, dia tidak pernah nggarap PR,'' ujar Wali Kelas.
Sang Wali Kelas juga mengatakan untuk masalah berdandan, Bunga terlihat lebih 'mencolok' dibandingkan teman-teman lainnya. Dia kerap memakai bedak yang berlebihan di wajah. Hasilnya, penampilan Bunga sehari-hari bisa dikatakan menor.
Lucunya, menurut penuturan Wali Kelas bedak yang digunakan Bunga adalah bedak bayi, bukan bedak untuk make-up pada umumnya.
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara