Korban Pertalite Campur Air di Klaten: Mobil Saya Langsung Mbrebet dan Mati

Korban Pertalite Campur Air di Klaten: Mobil Saya Langsung Mbrebet dan Mati
Kolase petugas SPBU Trucuk Klaten melakukan pengecekan Pertalite campuran air dengan gelas ukur. FOTO: Dokumen untuk JPNN.com.

Sejumlah warga yang mengalami kejadian serupa kemudian mencoba membuktikan dugaan tersebut secara langsung. Salah satu pemotor membakar kayu yang dicelupkan ke dalam tangki bensin hasil pembelian dari SPBU tersebut dan kayu itu tak menyala.

Sebaliknya, ketika diuji dengan bensin dari sepeda motor yang belum mengisi di SPBU itu, kayu langsung terbakar.

"Dari situ kami semua baru yakin bahwa bahan bakarnya bercampur air. Setelah kami desak, petugas SPBU menuangkan Pertalite ke gelas ukur, dan benar, lebih dari separuh isinya air," kata Affrizal.

Warga yang kesal kemudian memanggil petugas kepolisian dari Polsek Trucuk. Polisi datang untuk meredakan kericuhan sekaligus membantu membuktikan kandungan air dalam Pertalite dengan membeli langsung BBM dari dispenser.

"Hampir 90 persen isinya air," kata Affrizal yang merupakan warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

Meski peristiwa ini menimbulkan kerugian, pihak SPBU disebut tidak bisa memberikan kepastian soal tanggung jawab. Mereka hanya meminta maaf dan menyebut kejadian itu tidak disengaja. 

Hasil diskusi dengan kepolisian, Affrizal dan korban lainnya diarahkan untuk memperbaiki kendaraan terlebih dahulu lalu membawa bukti biaya ke SPBU untuk klaim.

"Hingga sekarang belum ada ganti rugi. Mobil saya diderek dan dibawa ke bengkel pakai biaya sendiri, termasuk perbaikan pun dari kantong pribadi. Katanya akan diklaim ke Pertamina, tapi belum ada kejelasan," tuturnya.(wsn/jpnn)

Begini pengakuan korban Pertalite campur air di SPBU Trucuk Klaten. Saat menyalakan mobil langsung mati.


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News