Korban Sampang Tuding Polisi Lakukan Pembiaran
Senin, 27 Agustus 2012 – 16:26 WIB
JAKARTA - Seorang korban tragedi Sampang, Zaini, mengaku kecewa dengan aparat kepolisian tekait peristiwa berdarah yang menyebabkan korban tewas dan luka-luka dari warga muslim Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Minggu (26/8) pagi. Zaini justru menyebut polisi memerintahkan penyerang untuk maju ke dusun yang sudah dikepung.
Kekecewaan Zaini disampaikannya saat dihubungi LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Jakarta melalui sambungan telepon yang didengar wartawan di kantor LBH, Jakarta, Senin (27/8). "Polisi kurang menindaklanjuti kasus ini, padahal mereka (pelaku kekerasan) sudah jelas melakukan kriminal. Kami dikepung, polisi cuma empat orang. Kita disuruh mundur, tapi pihak penyerang disuruh maju," ungkap Zaini yang mengaku berada di lokasi pada saat penyerangan berlangsung kemarin pagi.
Dipaparkannya, polisi juga sulit dihubungi warga sebelum penyerangan berlangsung. Setelah tahu ada bentrokan, katanya, kepolisian juga hanya mengirim empat orang anggotanya.
"Polisi kebanyakan asal ngomong akan menindaklanjuti. Tidak ada satupun pelaku penyerangan yang ditangkap oleh polisi," tutupnya.
JAKARTA - Seorang korban tragedi Sampang, Zaini, mengaku kecewa dengan aparat kepolisian tekait peristiwa berdarah yang menyebabkan korban tewas
BERITA TERKAIT
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian