Korban Sampang Tuding Polisi Lakukan Pembiaran
Senin, 27 Agustus 2012 – 16:26 WIB
Hal serupa juga disampaikan Iklil yang juga kakak Zaini. Menurut Iklil, dirinya kemarin pagi sekitar pukul 09.00 WIB sempat menelpon Polsek Omben dan Polres Sampang guna menginformasikan adanya eskalasi massa yang mencekam di sekitar kampungnya. "Laporan via telepon itu diterima dan ditanggapi dengan janji akan mngirimkan anggota polisi ke TKP. Terlihat tidak lebih dari lima orang personil kepolisian yang berada di sana," ujar Iklil.
Keberadaan polisi yang hanya beberapa orang itu gagal dan tidak berdaya mengantisipasi kekerasan. Seperti biasanya, kata Iklil, polisi justru cenderung menyalahkan warga Syiah sebagai biang keladi masalah itu.
Sementara itu dari lokasi pengungsian, seorang ibu bernama Hani mengaku terdapat sekitar 250 warga bersama anak-anaknya. Dia mengaku sudah mendapat bantuan dari warga sekitar yang peduli. Hanya saja, jumlahnya tidak mencukupi.
"Sudah ada bantuan makanan dan pakaian namun masih terbatas dari orang-orang dekat sini aja," tutur Hani yang pada saat kejadian sempat dirinya dicegat dan diancam dibakar oleh massa.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Seorang korban tragedi Sampang, Zaini, mengaku kecewa dengan aparat kepolisian tekait peristiwa berdarah yang menyebabkan korban tewas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat