Korban Tewas Banjir di Manado Terus Bertambah

18 Tewas, 4 Keluarga Tertimbun Longsor

Korban Tewas Banjir di Manado Terus Bertambah
Beberapa warga di kelurahan Ketang Baru yang terjebak banjir diselamatkan oleh prajurit marinir dari Bataliyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yon Marhanlan) Lantamal VIII Manado, Minggu (17/2). Foto : Lukman Polimengo/Manado Post/JPNN
Longsor di Kelurahan Tingkulu terjadi di Lingkungan VIII dan VII menewaskan 4 orang: dua bocah dan dua orang dewasa dari keluarga Gosal-Wadah dan Taroreh-Wakulu. Lurah Tingkulu Aneke Lukas didampingi Kepala Lingkungan VIII Lucky Sumangkut bencana yang merenggut nyawa empat warga itu terjadi pukul 09.00 Wita.

Menurut Merry, keluarga Riska Megi Ruru, longsor tersebut terjadi tiga kali. Pertama pukul 08.00 Wita hanya longsor biasa. Pukul 09.00 Wita terjadi lagi, dan saat saat David Gosal (suami Merry) dan anaknya Grecia, yang juga korban membersihkan dinding rumahnya yang penuh dengan longsoran tanah. "Grecia hanya sebentar menemani ayahnya, dan ikut bergabung lagi sama tante (Ribka) dan dan ibunya di teras depan," kata Merry mengutip pengakuan David.

 

Pukul 10.00 Wita terjadi longsor susulan yang dahsyat menyeret putri, istri, dan adik David hingga ke rumah tetangganya (Keluarga Kereh-Longkutoi). Sementara David berhasil lari menyelamatkan diri. "Syukur keluarga kami masih selamat, dan melarikan diri saat longsor  ke dua kalinya," ujar Edy Kereh, tetangga David.

"Ribka teman sekelas saya. Sabtu lalu, dia janji akan berangkat sama-sama ke sekolah besok (hari ini, red)," ujar Anjela Kalinggang (11), tetangga Ribka, dengan mata berkaca-kaca.

MANADO - Hujan di Manado dan sekitarnya kembali menelan korban jiwa. Hujan yang mengguyur sejak Sabtu (16/2) dini hari hingga Minggu (17/2) siang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News