Korban Tewas Banjir di Manado Terus Bertambah

18 Tewas, 4 Keluarga Tertimbun Longsor

Korban Tewas Banjir di Manado Terus Bertambah
Beberapa warga di kelurahan Ketang Baru yang terjebak banjir diselamatkan oleh prajurit marinir dari Bataliyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yon Marhanlan) Lantamal VIII Manado, Minggu (17/2). Foto : Lukman Polimengo/Manado Post/JPNN
Longsor juga terjadi di beberapa lokasi di Manado. Yakni di Perumahan Handayani Ranomuut menewaskan satu orang, di Paal Dua yang sempat mengganggu jalan akses ke Bandara, dan beberapa longsor kecil di belasan titik.

Sementara itu, hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Sulut selama dua hari itu telah menimbulkan banjir besar. Sejak Sabtu malam Manado sudah dikepung banjir.

Wilayah yang menjadi langganan sudah lebih dulu diterjang banjir, rata-rata yang berada di bantaran sungai Tondano dan Tikala. Yakni,  kelurahan Ternate Tanjung, Ketang Baru, Wonasa, Kombos, Karame, Paal Dua Atas, Paal Dua, Paal IV, Taas, Dendengan Luar, Dendengan Dalam, Komo Luar, dan lainnya.

Banjir kali ini merupakan yang terparah setelah 2000 lalu. Sebab, sejumlah wilayah yang sebelumnya hanya digenangi setinggi mata kaki, bahkan tidak pernah banjir, kemarin digenangi banjir hingga dada orang dewasa. Seperti di Mahawu, Kecamatan Tuminting; Kelurahan Bailang. “Baru ini Mahawu terjadi banjir dengan tinggi sampai dada orang besar,â€Â ujar Rustam, warga Mahawu.  

MANADO - Hujan di Manado dan sekitarnya kembali menelan korban jiwa. Hujan yang mengguyur sejak Sabtu (16/2) dini hari hingga Minggu (17/2) siang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News