Korban Tewas Banjir di Manado Terus Bertambah

18 Tewas, 4 Keluarga Tertimbun Longsor

Korban Tewas Banjir di Manado Terus Bertambah
Beberapa warga di kelurahan Ketang Baru yang terjebak banjir diselamatkan oleh prajurit marinir dari Bataliyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yon Marhanlan) Lantamal VIII Manado, Minggu (17/2). Foto : Lukman Polimengo/Manado Post/JPNN
Sedangkan kantor Wali Kota Manado dan lapangan Sparta Tikala, di depannya, juga tampak bagaikan tambak ikan. Air mengenagi lokasi ini setinggi lutut kaki orang dewasa. Sejumlah mobil pemadam kebakaran yang parkir di kantor Wali Kota Manado pun segera diungsikan.

Di Ternate Tanjung, warga mulai mengungsi sejak pukul 23.00 Wita, Sabtu malam. Sebagian dari mereka mengungsi ke SD Negeri 52 dan mesjid Darul Arqam Ternate Tanjung. Tampak anak-anak dan orang tua menjadi prioritas yang diungsikan. Selain itu, pengumuman lewat pengeras suara juga disampaikan pemerintah kelurahan agar warga menyelamatkan barang-barang penting ke tempat yang aman. "Karena hujan tidak berhenti, dan air sungai tambah naik,"  kata Kamarudin Suhadi saat ditemui di Mesjid Darul Arqam.

Upaya yang sama dilakukan warga Ketang Baru, karena wilayahnya hanya berbatasan dengan Ternate Tanjung dan juga jadi langganan banjir. Namun siang kemarin, kelurahan ini telah digenangi air 100 persen.

Kondisi yang sama juga terjadi di Kelurahan Paal II di belakang dealer Honda. Rata-rata rumah yang terletak di bibir sungai tergenang banjir hingga 4 meter karena yang terlihat tinggal bubungannya. "Luapan air sungai sangat tinggi, sehingga membuat satu unit rumah terbawa banjir," ujar salah seorang warga setempat.

MANADO - Hujan di Manado dan sekitarnya kembali menelan korban jiwa. Hujan yang mengguyur sejak Sabtu (16/2) dini hari hingga Minggu (17/2) siang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News