Korban Tewas di Purworejo Paling Banyak, Ini Jumlahnya

jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis dari total 47 korban tewas akibat bencana yang terjadi di Jawa Tengah, paling banyak dari Kabupaten Purworejo. Totalnya mencapai 31 orang.
Kemudian Banjarnegara enam orang, Kebumen tujuh orang, Sukoharjo, Banyumas dan Rembang masing-masing satu orang.
"Jumlah korban jiwa terbanyak terjadi di Kabupaten Purworejo. Akibat bencana longsor 26 orang, sementara disebabkan banjir lima orang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (20/6).
Sutopo merinci, dari 31 orang korban yang meninggal dunia di Kabupaten Purworejo, terbanyak terjadi Desa Caok/Karangrejo, Kecamatan Loano yang mencapai 10 orang. Korban tewas akibat longsor. Kemudian Desa Donorati, Purworejo (6 orang), Desa Jelog, Kaligesing (3 orang), Desa Sidomulyo, Purworejo (5 orang), Desa Pacekelan, Purworejo (2 orang).
"Korban meninggal dunia di Kabupaten Purworejo juga disebabkan banjir. Masing-masing satu orang di Desa Tangkisan, Bayan, Desa Berjan, Gebang, Desa Bagelen, Bagelen dan Kelurahan Meranti, Purworejo 2 orang meninggal dunia," ujar Sutopo.
Menurut Sutopo, hingga saat ini sekitar 200 personil tim SAR gabungan masih terus melakukan pencairan korban di Desa Caok/Karangrejo, di tengah kondisi ancaman longsor susulan masih tinggi saat hujan.
"Di Desa Donorati, akses jalan menuju TKP sudah diperbaiki. Sebelumnya jalan rusak akibat longsor dan medan berat. Tiga unit alat berat sudah berada di lokasi. Akan ditambah hari ini (Senin,red). Sekitar 250 personil tim SAR gabungan dikerahkan. Longsor susulan masih tinggi," ujar Sutopo.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia
- Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci: Penyambutan Thudong adalah Simbol Persatuan Umat
- Aturan Blending BBM Jelas dan Legal, Penyidikan Harus Transparan
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban