Korban Tewas Ledakan Petasan di Kebumen Bertambah Jadi Empat Orang
jpnn.com, KEBUMEN - Korban tewas akibat ledakan petasan di Desa Ngabean, Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, bertambah satu orang.
Korban tewas terakhir adalah bernama Sugiayanto, 23, yang sempat menjalani perawatan di RSUD Prembun. Kini total korban tewas menjadi empat orang.
Dokter jaga IGD Rumah Sakit Daerah (RSUD) Prembun Kabupaten Kebumen Eri Dia di Kebumen, Kamis, mengatakan korban Sugiyanto meninggal pada pukul 07.40 WIB di RSUD Prembun dengan luka parah di bagian tangan dan kaki hancur serta luka bakar di sekujur tubuhnya.
Ledakan petasan di Desa Ngabean yang terjadi pada Rabu (12/5) sekitar pukul 17.30 WIB tersebut, sebelumnya telah merenggut tiga korban meninggal, yakni Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) dan Rio Dwi Pangestu (22).
Dengan meninggalnya Sugianto, maka korban luka-luka yang masih dirawat di RSUD Prembun atas nama Bambang Priyono (29), sedangkan korban luka-luka yang lain Irwan dan Ratna telah diizinkan pulang pada Kamis pagi.
Bambang Priyono yang masih dirawat di ruang IGD RSUD Prembun mengalami luka bakar pada bagian wajah dan sekujur tubuhnya.
Bambang mengungkapkan saat kejadian dirinya bersama enam temannya sedang mengisikan bubuk petasan ke gulungan kertas.
"Tidak diketahui pasti berasal dari apa, tiba-tiba saja tumpukan petasan yang sudah terisi bubuk petasan meledak keras. Saat itu saya berada sedikit jauh dari tumpukan petasan yang meledak," katanya.
Dokter jaga IGD Rumah Sakit Daerah (RSUD) Prembun Kabupaten Kebumen Eri Dia di Kebumen, Kamis, mengatakan korban meninggal akibat ledakan petasan di Desa Ngabean bertambah satu orang atas nama Sugiyanto.
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Tertarik Berinvestasi di Jateng, Kaesang: Duitku Akeh, Tenang Wae
- Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Butuh Pemimpin yang Bisa Hubungkan Semua Kalangan
- PHI Segera Luncurkan Serentak 10 Hotel di Jawa Tengah
- Nana Sudjana Sebut Revitalisasi Rumah Kemasan Jateng Upaya Tingkatkan Layanan UMKM
- Kebakaran Hebat Melanda Pasar Gubug Grobogan, Penyebabnya Belum Diketahui