Korban Tewas Tembus 7 Ribu, 3 Orang Bertahan di Reruntuhan 8 Hari
jpnn.com - KATHMANDU – Sepekan setelah guncangan gempa berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) itu meluluhlantakkan Distrik Gorkha dan Distrik Sindhupalchowk, Nepal, penyisiran oleh tim penyelamat belum mencapai episentrum. Korban tewas diperkirakan terus bertambah.
Hingga Minggu (3/5), jumlah korban tewas dalam gempa bumi sedahsyat di kawasan Himalaya sejak delapan dekade terakhir itu menembus angka 7.000 jiwa. ’’Jumlahnya masih bisa berlipat ganda,’’ kata Menteri Keuangan Ram Sharan Mahat.
Terutama, setelah tim penyelamat berhasil mencapai lokasi dengan kerusakan paling parah. Dia yakin, di lokasi-lokasi terpencil yang sulit dijangkau tersebut, masih banyak mayat.
Sementara itu, tim penyelamat terus menemukan korban-korban selamat dari balik puing. Kemarin tiga orang berhasil dievakuasi dalam kondisi hidup setelah sekitar delapan hari bertahan dalam reruntuhan.
Fakta tersebut memaksa pemerintah mempercepat distribusi bantuan pangan, tenda, selimut, dan obat-obatan ke lokasi terpencil. Terutama di Gorkha dan Sindhupalchowk yang 90 persen wilayahnya hancur.
’’Prioritas utama kami adalah mengirimkan bantuan ke wilayah terpencil,’’ tegas Valerie Amos, pemimpin misi kemanusiaan PBB. Sayangnya, sebagian bantuan penting yang berasal dari mancanegara itu masih tertahan di bea cukai hingga kemarin.
Amos berharap Perdana Menteri (PM) Sushil Koirala bisa turun tangan langsung guna mempersingkat pengecekan di bea cukai.
Tidak hanya bantuan yang datang lewat udara, bantuan dari darat pun terkena cekal. Kemarin sejumlah truk yang mengangkut bantuan dari negara-negara tetangga tertahan di perbatasan.
KATHMANDU – Sepekan setelah guncangan gempa berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) itu meluluhlantakkan Distrik Gorkha dan Distrik Sindhupalchowk,
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah
- Ancaman Trump Berhasil, Kolombia Turuti Kemauan AS soal Imigran Ilegal