Korban Trafficking Depresi
Jumat, 04 Oktober 2013 – 04:07 WIB
CISARUA - Korban human trafficking, ARA (21), mengalami trauma berat. Wanita yang awalnya sangat periang, kini berubah menjadi pemurung. Apalagi, setelah dinyatakan positif hamil selama dua bulan.
Pakar Psikologi, Wiwit Liftiani mengatakan, setiap orang yang menjadi korban human trafficking akan mengalami trauma psikologis yang sangat berat. Pasalnya, korban dijual dan dipaksa melayani sebagai budak pemuas nafsu.
Baca Juga:
“Korban akan diliputi perasaan dendam, marah, dan penuh kebencian. Awalnya memang ditujukan kepada orang yang melecehkannya, namun kemudian menyebar kepada orang lain,” ujarnya kepada Radar Bogor (JPNN Group), Kamis (3/10).
Lebih lanjut, ia mengatakan, tekanan dan siksaan fisik juga psikologis tak dapat dihindari korban human trafficking. Pasalnya, korban akan dijadikan sapi perah, yang terus dikeruk habis oleh si pelaku. “Pada akhirnya, setelah dianggap tak layak, korban akan dibuang begitu saja,” jelasnya.
CISARUA - Korban human trafficking, ARA (21), mengalami trauma berat. Wanita yang awalnya sangat periang, kini berubah menjadi pemurung. Apalagi,
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS