Korban Tsunami di Banten Masih Khawatir Anak Krakatau Terus Bergejolak
Dasep Habibi tidak mampu menceritakan apa yang dialami dia dan keluarganya ketika terjadi tsunami bulan lalu di Banten, tanpa menguraikan air mata.
Pria berusia 31 tahun tersebut dan istrinya berhasil melarikan diri ke daerah lebih tinggi di kampungnya Sumur di dekat Anyer.
Namun mereka kehilangan dua orang anak, Muhammad Fajrul yang berusia 3 tahun dan Kaila, orok yang baru berusia 22 hari.
"Istri saya melihat gelombang besar itu namun saya ketika itu tidur." katanya.
"Saya berusaha mengangkat anak-anak namun saya hanya bisa menemukan bantal mereka."
"Ketika saya kembali lagi kemudian meski kaki saya cedera, saya yakin sekali mereka sudah meninggal, hanyut terbawa air."
Rumah keluarga itu rusak termasuk bengkel motor sumber utama pencarian keluarga tersebut.
Mereka adalah satu dari ribuan korban tsunami yang melanda Banten dan Lampung menjelang Natal tahun lalu yang terjadi hampir tengah malam tanggal 22 Desember.
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia