Korea Utara Ogah Berperang, Langsung Luncurkan Nuklir Saja
"Komentar 'serangan mendahului' Yoon menjadi berita utama beberapa bulan lalu, dan Pyongyang memakai pernyataan Suh untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah Korea Selatan berikutnya," kata dia.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan publik Korut untuk kemungkinan adanya perubahan dalam hubungan antar-Korea setelah Yoon mulai bertugas pada Mei, kata Lee.
Delegasi Yoon berada di Washington pekan ini untuk bertemu dengan para pejabat AS, yang menegaskan lagi komitmen mereka untuk membela Korsel, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS pada Selasa.
Dalam pernyataan pada Selasa, Kim mengatakan Pyongyang menentang perang dan tidak memandang Korsel sebagai musuh bebuyutannya.
"Tapi jika Korea Selatan, untuk alasan apa pun–apakah karena salah penilaian atau tidak–memilih aksi militer seperti 'serangan mendahului' seperti yang digembar-gemborkan oleh (Suh Wook), situasinya akan berubah," kata Kim. "Jika seperti itu, Korea Selatan sendiri akan menjadi target."
Jika militer Korsel melanggar wilayah Korut, mereka akan menghadapi "bencana mengerikan tak terbayangkan" dan kekuatan tempur nuklir Utara akan pasti menjalankan tugasnya, kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa Selatan dapat menghindari hal itu terjadi dengan menghapus "lamunan fantastik" tentang serangan mendahului ke negara nuklir itu. (ant/dil/jpnn)
Pernyataan adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un itu dinilai oleh pengamat sebagai peringatan kepada presiden baru Korsel yang konservatif
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Korut Pamer Rudal Balistik Anyar, Hulu Ledak Superbesar
- Korut Sebut Persekutuan Amerika-Jepang-Korsel Sudah Menyerupai NATO versi Asia
- Amerika Kecam Persahabatan Rusia & Korut yang Makin Erat
- Rusia Gandeng Korea Utara, Korsel Siap Memasok Senjata ke Ukraina
- Seusai Bertemu Putin, Kim Jong Un: Rusia Sahabat & Sekutu Paling Jujur