Korea Utara: Orang yang Dituduh Meretas Sony Tidak Eksis
Korea Utara membantah keras klaim Amerika Serikat bahwa pemrogram komputer yang bekerja untuk pemerintah Korea Utara terlibat dalam peretasan Sony Pictures Entertainment dan penyebaran virus ransomware WannaCry.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan orang yang disebut oleh AS adalah "tidak nyata", dan memperingatkan bahwa tuduhan, yang ia sebut kampanye kotor, bisa membahayakan pembicaraan antara kedua negara.
Jaksa federal AS menuduh pemrogram, yang diidentifikasi sebagai Park Jin Hyok, berkonspirasi untuk melakukan serangkaian serangan yang juga mencuri $ US81 juta ($ 112.6 juta) dari bank di Bangladesh.
AS percaya dia bekerja untuk organisasi peretas yang disponsori Korea Utara.
"Tindakan kejahatan siber yang disebutkan oleh Departemen Kehakiman tidak ada hubungannya dengan kami," sebut Han Yong Song, seorang peneliti di Institut Kajian Amerika Utara Kementerian Luar Negeri, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea.
"AS harus secara serius mempertimbangkan konsekuensi negatif dari menyebarkan kebohongan dan menghasut antagonisme terhadap Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK)yang dapat memengaruhi pelaksanaan pernyataan bersama yang diadopsi di KTT RDRK-AS," katanya.
Dalam pernyataan itu, Korea Utara dengan tegas membantah bahwa ada hubungannya dengan insiden Sony tahun 2014 dan virus WannaCry, menyebut tuduhan AS sebagai "fitnah keji dan kampanye kotor lainnya."
"AS benar-benar keliru jika berusaha mendapatkan apa pun dari kami melalui kepalsuan dan kebencian yang tidak masuk akal," kata pernyataan itu.
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing