Korea Utara: Orang yang Dituduh Meretas Sony Tidak Eksis

Pemerintah AS sebelumnya mengatakan Korea Utara bertanggung jawab atas peretasan Sony, yang menyebabkan pembebasan informasi pribadi yang sensitif tentang karyawan, termasuk nomor jaminan sosial, catatan keuangan, informasi gaji, serta email memalukan di kalangan eksekutif puncak.
FBI juga telah lama mencurigai Korea Utara berada di belakang WannaCry, yang menggunakan malware untuk mengacak data ratusan ribu komputer di rumah sakit, pabrik, lembaga pemerintah, bank dan bisnis lain di seluruh dunia.
Park didakwa dengan dua tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan komputer dan kawat.
Laporan itu mengatakan Park berada di tim pemrogram yang dipekerjakan oleh apa yang dikatakannya sebagai perusahaan depan pemerintah yang disebut Chosun Expo yang beroperasi dari Dalian, China.
Departemen Keuangan telah menambahkan namanya ke daftar sanksi mereka, melarang bank-bank yang melakukan bisnis di AS memberikan akun kepadanya atau Chosun Expo.
Ini adalah pertama kalinya Departemen Kehakiman mengajukan tuntutan pidana terhadap seorang peretas yang dikatakan berasal dari Korea Utara.
AP
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya