Korea Utara Putus Hubungan Diplomatik, Malaysia Merasa Kehilangan Mitra
jpnn.com, PUTRAJAYA - Malaysia sangat menyesalkan keputusan Rakyat Demokratik Republik Korea (DPRK) pada 19 Maret 2021 yang memutuskan hubungan diplomatik.
Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataannya, Jumat (19/3), menyebut keputusan Pyongyang tersebut tidak ramah dan tidak konstruktif, bertentangan dengan semangat saling menghormati dan hubungan bertetangga yang baik di antara anggota komunitas internasional.
Pihak kementerian mengatakan, Malaysia selalu menganggap DPRK sebagai mitra dekat sejak berdirinya hubungan diplomatik pada tahun 1973. Malaysia termasuk yang paling awal melakukannya, dan terus mendukung DPRK selama masa-masa sulit mereka.
Malaysia dulu gigih mengupayakan upaya konkrit untuk mempererat hubungan dengan DPRK bahkan setelah pembunuhan menyedihkan Kim Jong Nam pada tahun 2017.
Dalam hal ini, keputusan sepihak Korea Utara jelas tidak beralasan, tidak proporsional dan tentu saja mengganggu menuju promosi perdamaian, stabilitas dan kemakmuran wilayah.
Sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip keadilan, supremasi hukum dan kemerdekaan pengadilan, Malaysia telah memastikan ekstradisi warganegara DPRK, Mun Chol Myong, dilakukan sesuai dengan prinsip tersebut.
"Pada premis yang sama, file Pemerintah Malaysia harus menyisihkan serangkaian penguasa DPRK untuk Eksekutif Malaysia untuk campur tangan dalam sistem Peradilan dan hukum kami," katanya.
Ekstradisi itu hanya dilakukan setelah proses hukum yang seharusnya habis.
Begini respons Malaysia setelah Korea Utara memutuskan mengakhiri hubungan diplomatik antara kedua negara
- Malaysia vs Singapura: Auman Terakhir Harimau Malaya?
- Piala AFF 2024: Thailand Menikung Singapura, Malaysia Terancam
- Piala AFF 2024 Masih Berlangsung, Timnas Malaysia Umumkan Pelatih Baru
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Carut-Marut Timnas Malaysia di Piala AFF 2024
- Piala AFF 2024 Dimulai Hari Ini, 2 Raksasa Tampil