Korea Utara Sebut Obama Monyet
jpnn.com - NEW YORK - Perang urat saraf antara Amerika Serikat dan Korea Utara kian memanas di tengah perseteruan hacker di dunia cyber.
Dilansir dari New York Daily News, Sabtu (27/12), Korea Utara sudah berani menyebut atau memanggil Presiden Amerika Serikat, Barack Obama seekor monyet.
Diduga kuat, 'serangan' terbaru dari Korea Utara ini dipicu kritik dari Obama atas keputusan awal Sony membatalkan rilis film Interview, film komedi yang secara garis besar menceritakan rencana pembunuhan pimpinan Korea Utara.
Sony Pictures awalnya membatalkan rilis Interview karena mengira adanya ancaman serangan teror terhadap bioskop-bioskop di AS. Obama langsung mengkritik keputusan Sony, dan film ini akhirnya diputar pekan ini.
Hal ini kemudian memicu tensi tinggi pihak Korea Utara. Seorang Juru Bicara yang diduga pihak AS dari pihak Komisi Pertahanan Nasional, memanggil Obama seekor monyet, dan menyalahkan Amerika Serikat atas lumpuh dan padam totalnya internet di Korea Utara.
Sabtu (27/12), Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara menuding Obama berada di balik peluncuran film Interview. "Ini film ilegal, tidak jujur dan reaksioner. Obama sembrono dalam kata-kata, dan perbuatannya seperti monyet di hutan tropis," ujar seorang juru bicara itu.
Korea Utara sendiri sudah resmi membantah terlibat dalam serangan cyber yang awalnya sempat melumpuhkan Sony Pictures. Namun Korea Utara juga tegas bahwa mereka marah dengan adanya film komedi yang menggambarkan pembunuhan pemimpin Kim Jong Un.
New York Daily News juga melaporkan, ini bukan pertama kalinya Korea Utara menggunakan penghinaan kasar terhadap Obama dan para pejabat AS. Awal tahun ini, Korea Utara menyebut Menteri Luar Negeri AS John Kerry serigala yang mengerikan. Hingga berita ini diracik, belum ada reaksi langsung dari Gedung Putih. (adk/jpnn)
NEW YORK - Perang urat saraf antara Amerika Serikat dan Korea Utara kian memanas di tengah perseteruan hacker di dunia cyber. Dilansir dari New York
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer