Korem Turun Tangan, Deteksi TKA ke Pelosok Desa

Korem Turun Tangan, Deteksi TKA ke Pelosok Desa
Kantor Imigrasi Kelas I Bogor menahan 12 orang tenaga kerja asing asal Tiongkok. Foto: Doni/Radar Bogor/JPNN.com

“Babinsa TNI Angkatan Darat turut membantu langkah-langkah ibu bupati, camat, dan desa untuk melakukan pendatan ulang. Sehingga kejadian seperti kemarin tak terulang lagi,” tegasnya.

Pelibatan personel TNI, kata Mirza, untuk meringankan langkah tim pengawasan orang asing (Pora) oleh Imigrasi. Selain itu, untuk mempersingkat waktu penyisiran lokasi yang diduga banyak TKA ilegal.

“Babinsa akan mengecek lokasi pabrik pekerja di desa, agar dicek di dekat-dekat situ. Sejauh mana sih pekerja yang ada,” kata dia.

Mirza mengklaim prajurit TNI AD mampu mendata penyisiran WNA secara komprehensif. Sebab, selama ini sudah menjadi tugas Babinsa untuk memetakan demografi wilayah.

“Saya pikir, sekadar pendataan, ya, Babinsa bisa. Sesuai fungsi memetakan demografi yang ada di wilayahnya,” ungkapnya, seraya menyebut Babinsa juga membantu pembangunan pertanian dan desa melalui program TMMD.

Peran TNI juga diharapkan membantu mendeteksi dugaan TKA yang kabur pada saat penggerebekan oleh Imigrasi Bogor, Selasa (10/1).

Seperti diberitakan sebelumnya, tim pora Kecamatan Cigudeg mengendus ada puluhan TKA kuli tambang asal Tiongkok yang mengeruk hasil bumi di perbukitan Cigudeg.

Namun yang tertangkap oleh petugas Imigrasi hanya belasan orang. “Diduga (TKA Tiongkok) bakal balik lagi ke lokasi kerjanya, di tambang,” kata Camat Cigudeg Acep Sajidin kepada Radar Bogor.

Komando Resor Militer (Korem) 061 Suryakancana, Bogor, turun tangan menyikapi sederet kasus penyalahgunaan izin Warga Negara Asing (WNA).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News