Koridor Radikal
Oleh Dahlan Iskan
Ia seperti ingin memanfaatkan ketokohannya sebagai atlet olahraga. Yang netral. Yang sportif. Yang bisa memenangkan pertandingan dengan fair play.
Imran Khan adalah kapten tim juara dunia kriket Pakistan. Yang setelah itu tidak pernah jadi juara lagi. Ia banyak punya teman di India. Yang juga negara kriket.
Namun upayanya itu terganggu dua hal. Pertama, di India lagi terjadi pasang naik radikalisme Hindu. Kedua, tiba-tiba India 'masuk' ke Kashmir.
Tidak ada yang menduga India bakal mencabut status otonomi Khasmir. Lalu memblokir jaringan medsos di sana. Terjadilah ketegangan baru India-Pakistan.
Namun ada juga yang menyalahkan tokoh-tokoh Islam Kashmir sendiri. Yang tidak pernah rukun. Tidak bisa bikin kemajuan.
Tokoh-tokohnya sibuk bertengkar antar mereka sendiri --soal politik dan kekuasaan tingkat lokal.
Sebagai negara Islam, Pakistan harus membela Kashmir. Apalagi separuh wilayah Kashmir itu ada di Pakistan.
Saya sempat khawatir konflik baru itu akan menggagalkan proyek Koridor Kartapur. Ternyata Imran Khan berkepala dingin: komitmen akan proyek itu terjaga. Bisa jadi tepat waktu.